EFEK ASUPAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas) BUDIDAYA VERTIKAL KULTUR
Authors
sulis putri , R Sri Tejowulan , Zaenal ArifinDOI:
10.29303/jsqm.v3i1.168Published:
2024-06-21Issue:
Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Soil Quality and ManagementKeywords:
Bahan organic, Pertumbuhan dan Hasil Jagung, Kentang Mansi, Budidaya vertikalArticles
Downloads
How to Cite
Abstract
Abstrak: Penyediaan pangan di Indonesia saat ini mempunyai berbagai tantangan, seperti (1) alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian, (2) jumlah lahan garapan yang terus menyusut, (3) meningkatnya degradasi dan pencemaran lahan, (4) krisis pangan. meningkatnya jumlah penduduk. meningkat, (5) tingginya ketergantungan terhadap pangan pokok beras, (6) kegagalan program pembukaan lahan sawah baru, dan (7) kegagalan program diversifikasi pangan di Indonesia (Setyoko 2013). Data observasi dianalisis menggunakan analisis Sidik Ragam (ANOVA) dengan menggunakan Program Miniteb. Apabila hasil ANOVA berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5%. Untuk mengetahui keeratan hubungan dan keeratan hubungan antara kesuburan tanah dengan hasil panen, dilakukan analisis regresi dan korelasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diartikan bahwa: Penambahan berbagai jenis bahan organik pada media tanam buatan meningkatkan kesuburan tanah N-tersedia, penambahan berbagai jenis bahan organik mempengaruhi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah ikan tongkol, bobot badan basah, bobot badan kering dan ubi bobo tumbi, penambahan kompos (P5) memberikan pertumbuhan panjang tanaman (197,4 cm dan 196,0 cm), jumlah daun (82,7 helai dan 78,0 helai), jumlah ikan tuna (24,5 helai daun dan 23,5 helai), bobot kelapa basah (1845,25 g dan 1788,05 g) dan bobot kelapa kering (156,81 g dan 177,23 g) serta rendemen ubi jalar (554,13 g dan 529,17 g) merupakan yang terbaik. Terdapat hubungan regresi dan korelasi antara N tersedia media tanam dengan bobot umbi ubi jalar dengan koefisien determinasi R2 = 0,49 dan korelasi r = 0,70 termasuk dalam kategori korelasi sangat kuat. Kata Kunci: Bahan organic, Pertumbuhan, Kentang Mansi, Budidaya, Budidaya vertikal Abstract: Food supply in Indonesia today has various challenges, such as (1) conversion of agricultural land into non-agricultural land, (2) the amount of arable land that continues to shrink, (3) increasing land degradation and pollution, (4) an increasing population. increased, (5) high dependence on the staple food rice, (6) the failure of the program to create new rice fields, and (7) the failure of the food diversification program in Indonesia (Setyoko 2013). Observational data were analyzed using Sidik Ragam analysis (ANOVA) using the Miniteb Program. If the ANOVA results are significantly different, then proceed with the honest significant difference test (BNJ) at the 5% level. To determine the closeness of the relationship and the closeness of the relationship between soil fertility and crop yields, regression and correlation analysis was carried out. Based on the research that has been done, it can be interpreted that: The addition of various types of organic matter into artificial planting media increases soil fertility N-available, the addition of various kinds of organic matter affects plant height, number of leaves, number of tuna, wet body weight, dry body weight and bobo tumbi sweet potato, the addition of compost (P5) gave growth in plant length (197.4 cm and 196.0 cm), number of leaves (82.7 leaves and 78.0 leaves), number of tuna (24.5 leaves and 23.5 strands), wet coconut weight (1845.25 g and 1788.05 g) and dry coconut weight (156.81 g and 177.23 g) and sweet potato yield (554.13 g and 529.17 g) the best. There is a regression relationship and correlation between N-available planting medium and the weight of sweet potato tubers with a coefficient of determination of R2 = 0.49 and a correlation of r = 0.70 which is included in the very strong correlation category. Keywords: Organic Matter, Growth, Sweet Potato, Cultivation, Vertical CultureReferences
Aero, W. 2011. Analisis Keberlanjutan Praktik Pertanian Organik di Kalangan Petani. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Afandie Rosmarkam dan Nasih Widya Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta: Kanisius
Agoes, D. 1994. Berbagai Jenis Media Tanam dan Penggunaannya. Penebar Swadaya. Jakarta.
Aminah S., G. B. Soedarsono dan Y. Sastro. 2003. Teknologi Pengomposan.
Amrah, M. L. 2008. Pengaruh Manajemen Jerami Terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Padi Sawah (Oryza sativa L.). [Skripsi]. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Annisa, Febri dan Leni. 2016. Urban Farming bertani kreatif sayur, hias, dan buah. Jakarta: Agriflo.
Anggarayasa., Catur., Made S. Y., dan Agung S. P. R. A.,Pengaruh Jarak Tanam Dan Pupuk Kompos Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah. GEMA AGRO 23.2 (2018): 162-166.
Ardi, R. 2010. Kajian Aktivitas Mikroorganisme Tanah Pada Berbagai Kelerengan dan Kedalam Hutan Alam (Studi kasus di Taman Nasional Leuser, Seksi Besitang), [Skripsi]. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.
Asroh.A. 2009.Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis.Fakultas Pertanian.Batu Raja.
Astiko, W. 2013. Pemanfaatan jasa biologis Mikoriza Indegenus Untuk Meningkatkan Produksi Kedalai Dilahan Berpasir Lahan Kering Lombok Utara. Disertasi Doktor. Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Mataram.
Atkinson, R.L., Atkinson, R.C. dan Hilgrad, E.R. 2002. Pengantar Fisiologi tanaman.
(terjemahan Taufiq, H). Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga.
Badan Pertanahan Nasional. (2019). Diambil kembali dari www.peta.bpn.go.id
Badan Pusat Statistika. 2020. Statistik Produksi Tanaman Holtikuktura Provinsi Nusa Tenggara Barat. CV. Maharani. Nusa Tenggara Barat.
Balai Penelitian Teknologi Pertanian. 2011. Arang Hayati (BIOCHAR) Sebagai Bahan Pembenah Tanah. Edisi Khusus Penas XIII-Juni 2011. Aceh.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta. 2011. Budidaya Tanaman. BPTP Yogyakarta.
Balai Pertanian dan Tanaman Pangan (BPTP). 2011. Teknologi Budidaya Ubi Jalar. Sulawesi Selatan.
Barus J. 2015. Efektivitas Dolomit dan Biochar Sekam Terhadap Produktivitas Dua Varietas Padi Rawa.Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang. ISBN: 979-587-580-9.
Bhaskoro A.W., Novalia, K., dan Syekhfani. 2015. Efisiensi Pemupukan Nitrogen Tanaman Sawi pada Inseptisol melalui Aplikasi Zeolit Alam. Jurnal Tanah dan Sumber Daya Lahan 2 (2): 219-226.
BPTP. 2011. Tanaman Ubi Jalar. BPTP: Bogor.
Chauhan, A.K., A. Das, H. Kharkwal, A.C, Kharkwal and A. Varma. 2006. Impact of Micro-organisms on Environment and Heath. In Chauhan, A.K. and A. Varma (Eds.). Microbes Health and Environment. I.K. International Publishing House Pvt. Ltd. S-25, Green Park Extension. New Delhi.
Dariah A., Sutono dan Nurida N.L. 2010. Penggunaan pembenah tanah organik dan mineral untuk perbaikan kualitas tanah Typic Kanhapludults, Taman Bogo, Lampung. Jurnal Tanah dan Iklim No. 3.
Deckers, J., O Spaargaren and F. Nachtergaele. 2001. Vertisols: Genesis properties and soilscape management for sustainable development. p. 3-20. In Syers, J. K, F. W. T. Penning De Vries, and P. Nyamudeza (Eds): The Sustainable Management of Vertisols. IBSRAM Proceeding No. 20.
Dina, AS. 1994. Aneka Jenis Tanaman dan Penggunaannya. Penebar Swadaya. Jakarta.
Dody. 2015. Pengaruh jenis biochar dan konsentrasi pupuk agrodyke terhadap pertumbuhan bibit mahoni. Jurnal Biologi Edukasi 13(6): 71-77
Gani, A. 2009. Biochar Penyelamat Lingkungan. Balai Be sar Penelitian Tanaman
Padi. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian No. 31
Gani, Anischan. 2009. Arang Hayati “Bochar” sebagi Komponen Perbaikan Produktivitas Lahan. Iptek Tanaman Pangan Vol. 4 No. 1
Gusmailina., Komarayati, S., dan Pari, G. 2015. Membangun Kesuburan Tanah dengan Arang. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan.
Hanafiah, A. K. 2010. Dasar Dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Hakim, et al..1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung; Penerbit Universitas Lampung.
Hardjowigeno, S. 2007. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo. Jakarta.
Hartatik, W., Widowati, L.R. 2006. Pupuk Kandang Dalam R. D. M. Simanungkalit, D.A. Suriadikarta, R. Saraswati, D. Setyorini, W. Hartatik (Edr.) Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbag Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Hal 58-82.
Hasyim, A. dan M. Yusuf. 2008. Diversifikasi Produk Ubi jalar sebagai Bahan Pangan Substitusi Beras. Badan Litbang Pertanian, Malang.
Hayati, E.2010. Pengaruh pupuk organikdan anogranik terhadap kandungan logam berat dalam tanah dan jaringan tanaman selada. Jurnal Floratek vol 5 (1):113-123.
Hikmah, A. 2008. Pemberian Beberapa Bahan Organik Pada Budidaya Tanaman
Mentimun (Cucumis sativus L.) Serta Pengaruh Terhadap Pertumbuhan Dan Serapan Cu Dan Zn. Skripsi. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. Hal 185- 189.
HIVOS. 2012. Bio-slurry. Hivos National Biogas Rumah (BIRU) Program Support. Jakarta.
Hunt, J., Duponte, M., Sato, D., and Kawabata, A. 2010. The Basics of Biochar : A Natural Soil Amendment. College of Tropical Agriculture and Human Resources. Hawai’i. 6 hal.
I nyoman sunarta. „‟Penuntun paktikum sifat fisika tanah (Mk. Dasar-dasar ilmu
tanah) P.S. Pertamanan klas B. Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar 2012
Indrakusuma. 2000. Skripsi Pupuk Organik Cair Supra Alam Lestari. Surya Pratama Alam. Yogyakarta.
Irwan, dkk. 2005. Pengaruh Dosis Kascing dan Bioaktivator Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassicajuncea L.) yang dibudidayakan secara organik. Jurnal Pertanian. Bandung: Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNPAD.
Jeffery S., Rayzman V. and Pevzner, I. (2012). Technology of Coal Fly Ash Processing into Metallurgical Properties of Fly Ash-Based Geopolymers. Colloids and Surfaces. Physicochemistry Engineering Aspects, Accepted Manuscript.
Kartini, N.L. 2000. Pertanian Organik sebagai Pertanian Masa Depan. Proseding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian dalam upaya Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian bekerjasama dengan Universitas Udayana. Denpasar: Universitas Udayana.
Latuamury, N. 2015. Pengaruh tiga jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.). J. Agroforestri. 10 (2): 210- 216.
Lehmann J and Joseph, S. 2009. Biochar for Environmental Management: An Introduction. Science and Technology (Johannes Lehmann and Stephen Joseph Eds.). First published by Earthscan in the UK and USA in 2009. 12 pp.
Lehmann, J. and M. Rondon. 2006. Biochar Soil Management on Highly Weathered Soils in The Humid Tropics. p. 517–530. In: Biological Approaches to Sustainable Soil Systems (Norman Uphoff et al Eds). Taylor & Francis Group PO Box 409267 Atlanta, GA 30384-9267.
Lingga, P. 1994. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lingga, P. 2001. Pertanaman Ubi-ubian. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lukman, Liferdi. 2011.Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran SecaraVertikultur. Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
Ma’shum M. 2005. Kesuburan dan Pemupukan. Mataram university Press. Mataram.
Ma‟shum M. 2005. Pengaruh Berat Volume Abu Bagi Tanah. Laboratorium Biologi dan Bioteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Padjadjaran, Bandung.
Makarim et al. 2009. Pengaruh Konsentrasi Abu Sekam. (12):1853-1903.
Marsono dan sigit, P., 2001. Pupuk akar Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Martanto. 2001. Pengaruh Abu Sekam Terhadap Pertumbuhan Tanaman dan IntensitasPenyakit Layu Fusarium Pada Tanaman Tomat. Jurnal Irian Jaya Agro 8: 37-40.
Mashur, 2000., Kajian Perbaikan Teknologi Budidaya Cacing Tanah Eisenia Foetida Savigini Untuk Meningkatkan Produktivitas Biomassa dan Kualitas Eksmecat Dengan Memanfatkan Limbah Organik Sebagai Media. Thesis Program Pasca Sarjana. Institusi Pertanian Bogor.
Milind, P., & Monika. 2015. Sweet Potato as A Super-Food. Int. J. Res. Ayurveda Pharm. Pharmacology Division, Dept. Pharm. Sciences, Guru Jambheshwar University of Science and Technology Hisar, Haryana, India., Vol. 6 (4).
Muharam, dan A. Saefudin. 2016. Pengaruh Berbagai Pembenah Tanah Terhadap Pertumbuhan Dan Populasi Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa, L) Varietas Dendang Di Tanah Salin Sawah Bukaan Baru. Agrotek Indonesia, 1 (2): 141 – 150.
Mulyati, Olivia, I. Y, Sukartono dan Dahlan, 2014. Retensi Hara Pada Tanah Lempung Berpasir Akibat Pemberian Biochar dan Pupuk Kandang Pada Sistem Simulasi Pelindian Untuk Tanaman Jagung. Seminar Nasional Pengelolaan Biomassauntuk Konservasi Lahan dan Untuk System Pertanian Berkelanjutan tanggal 14 Juni 2014. Mataram.
Murbandono, L. 2003. Membuat Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta. 54 halaman.
Nitisapto, M. 1993. Budidaya Sayuran Pertanian Vertikal. Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, UGM: Yogyakarta.
Nofrianda. 2017. Rancangan Instlasi Hidroponik Vertikultur Sebagai Alternatif Lahan Sempit di Perkotaan. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Noverita, S. 2005. Pengaruh konsentrasi pupuk pelengkap cair nipkaplus dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman baby kaylan (brassica oleraceae l. Var. Acephala dc) Secara Vertikultur.Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian, 3 (1): 1—10.
Noviza, 2005. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Ohorella Z. 2012. Pengaruh Dosis Pupuk Organik Cair (POC) Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Sawi Hijau (Brassica sinensis L.). JurnalAgroforestri 7(1): 43-49.
Piranti, R. d. (2009). Nutrient Limiting Factor for Enabling Algae Growth of Rawapening Lake. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 133-140.
Prada, G. 2015. Filoremidiasi Tanah Tercemar LOgam Besi (Fe) dan Kobalt (Co) dengan Tanaman Akar Wangi (Vetiveria zizanioides) Pada Media Tanah Berkompos. Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanudin. Makasar.
Pranata, 2010. Tip Jitu Bertanam 16 Tanaman Buah Dan Sayur. AgroMedia, Jakarta.
Prihmantoro, H. 2001. Memupuk Tanaman Sayur. PEnebar Swadaya. Jakarta.
Priyono J. 2005. Kimia Tanah. Mataram University Press. Mataram.
Polii, M.G. 2009. Respon produksi tanaman kangkung darat (Ipomea reptans Poir.) terhadap variasi waktu pemberian pupuk kotoran ayam. Soil Environment Journal, 7(1): 18-22
Punuindoong S. 2017. Respon Tanaman Bayam (Amaranthustricolor L.) Terhadap Pemberian Berbagai Jenis Pupuk Organik Pada Tanah Marginal. Skripsi.
Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Purwanto, J. 2012. Pengaruh Media Tanam Arang Sekam dan Batang Pakis Terhadap Pertumbuhan Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L) Ditinjau dari Intensitas Penyiraman Air Kelapa. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Rondon, M., J. Lehman, J. RamỈrez, and M. Hurtado. 2007. Biological Nitrogen Fixation by common beans (Phaseolus vulgaris L.) Increases with Bio-char Addition. Biology and Fertility Soil. 43: 699 – 708.
Salamah, Z. 2005. Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.) dengan Pemberian Kompos Berbahan Dasar Daun Paitan (Thitonia diversifolia). Bio-site I (1) : 39-46.
Salim E. 2012. Biochar Merupakan solusi Bagi Tanah Marginal. Ilmu Tanah. http://agrotekn.blogspot.co.id/2012/10/biochar-merupakan-solusi-bagi tanaman.html?m=1. [Diakses, Tanggal 30 November 2021].
Samekto, R. 2006. Pupuk Kompos. Citra Adi Parama. Yogyakarta.
Saridevi, 2013. Perbedaan Sifat Biologi tanah Pada Berbagai Tipe Penggunaan Lahan di Tanah Andisol, Inceptisol, dan Vertisol. Jurnal Agroekoteknologi Tropika Vol. 2, No. 4.
Sembiring M. P. 2011. Pemanfaatan Kompos Sludge Pada Tanaman Selada (Lactuca sativa). Di dalam: Prosiding STNK TOPI 2011. Pekanbaru, 21-22 Juni 2011. Hal. 1 – 4.
Setjamidjaja, D., 1986. Pupuk dan Pemupukan. Cv simplex. Jakarta.
Setyoko, Bayu dan Purbayu Budi Santoso. (2013). “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani Mengkonversi Lahan Pertanian menjadi Lahan Non Pertanian.” Diponegoro Journal of Economics. Volume 3. Nomor 1.
Setyorini, D., Rasti Saraswati, dan Ea Kosman Anwar. 2012. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Badan penelitian dan perkembangan penelitian.
Shahabz, M. 2011. Potential of Bioslurry and Compost at Different Levels of Inorganik Nitrogen to Improve Grown and Yield of Okra (Hibiscus esculetus L.). [Master Thesis, unpublishield]. University of Agriculture, Faisalabad, Pakistan.
Simanungkalit. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Bogor: Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian.
Sisworo W.H. 2006. Swasembada Pangan dan Pertanian Berkelanjutan. Badan Tenaga Nuklir Indonesia. Jakarta.
Srilaba, N. 2013. “Pengaruh Dosis Pupuk Kascing Dan Dosis Pupuk Fosfat Terhadap Hasil Jagung Manis (Zea mays. Saccharata Strut) Dilahan Kering Andisol Candikuning” (Tesis). Denpasar Universitas Udayana.
Sriyanto, D., Astuti, P., dan Sujalu, A.P. 2015. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung Ungu dan Terung Hijau (Solanum melongena L.). Jurnal Agrifor. ISSN: 1412-6885. Voleme XIV, Nomer 1. Maret 2015. Fakultas Pertanian. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
Stevenson, F.T. 1982. Humus Chemistry. John Wiley and Sons, Newyork.
Suama, I. W., 2001. Pengaruh Pupuk Organik Kascing Terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Kualitas Hijaun Dalam.
Sukartono 2011. Pemanfaatan Biochar Sebagai Bahan Amandemen Tanah untuk Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Air dan Nitrogen Tanaman Jagung (Zea mays) di Lahan Kering Lombok Utara. Universitas Brawijaya. Malang.
Sumpena, U. dan Meilani, I. 2005. Pengaruh Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Mentimun (Cucumis sativusL.). J. Agrivigor Vol. 5, No.1, hal 26-33.
Sutanto, R. 2006. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius. Yogyakarta.
Sutarminingsih, C.L. 2003. Vertikultur pola tanam secara vertikal. Bogor: Kanisius. Hal 12-17.
Sutedjo, M. M. 2010. Pupuk dana cara pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.
Syamsuddin, 2012. Fisika Tanah. Buku Ajar Universitas Hasanuddin, Makassar.
Syukur, a. 2005. Pengaruh Pemberian Bahan Organik Pada Sifat – Sifat Tanah. Jurnal Jurusan Ilmu Tanah dan Lingkungan, Vol 6 (2) p: 15-21.
Tisdale, S. L., W. L. Nelson., J. D. Beaton. 1985. Soil Fertility and Fertilizers. Ed ke-4. New York: MacMillan
United State Army Enviromental centre (USEA). 2010. Bio-slurry.
Wanhar, A. N. 2013. Pengamatan Sifat Fisik Ubi Jalar (Asal Gisting Kabupaten Tanggamus Dan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan) Pada Dua Metode Penyimpanan. Skripsi S-1. Fakultas Pertanian: Universitas Lampung.
Wayah, E., Sudiarso., dan R. Soelistyono. 2014. Pengaruh Pemberian Air Dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt L.). Jurnal Produksi Tanaman, 2 (2): 94- 102.
Widodo T.W., ana N., Asari A., dan Unadi A., 2006. Pemanfatatan Energi Biogas Untuk Mendukung Agribisnis Di Pedesaan. Jurnal Balai Besar Pengembangan Mekanisme Pertanian.
Widowati, L.R., S. Sleutel, and D. Setyorini. 2005. Nitrogen mineralization from amended and unamended intensively managed tropical Andisols and Inceptisols. Soil Research, 50:136-144
Winten, K.T.I. 2006. Pengaruh Dosis Pupuk Kascing Dan Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Selada (Lactuca sativa L) (tesis). Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.
Wimudi, M. dan S. Fuadiyah. 2021. Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau (Vigna radaia L.). Prosiding SEMNAS BIO. Universitas Negeri Padang. Padang.
Yetti, H. dan E. Elita. 2008. Penggunaan pupuk organik dan KCl pada tanaman bawang merah. Jurnal Sagu, 7(1): 13–18
Yuliarti, N. 2009. 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik. Lily Publisher. Yogyakarta.
Yuniwanti, M. Iskarina, dkk. 2012. Optimasi Kondisi Proses Pembuatan Kompos Dari Sampah Organik Dengan Cara Fermentasi Menggunakan EM4. Jurnal Teknologi Volume 5 Nomor 2. Yogyakarta: AKPRIND.
Yustiningsih, M. 2019. Intensitas Cahaya dan Efisiensi Fotosintesis pada Tanaman Naungan dan Tanaman Terpapar Cahaya Matahari Langsung. Jurnal Pendidikan Biologi. Vol. 4 (2): 44-49.