Analisis Nisbah Dispersi dan Stabilitas Agregat Tanah pada Penggunaan Lahan SisteM agroforestri di Lahan Miring
Authors
Khaerul Umam , IGM Kusnarta , FahrudinDOI:
10.29303/jsqm.v2i2.19Published:
2023-12-07Issue:
Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Soil Quality and ManagementKeywords:
Agroforestri, Nisbah Dispersi Tanah, Stabilitas Agregat TanahArticles
Downloads
How to Cite
Abstract
Agroforestri sebagai bentuk kaidah konservasi dalam menjaga produktivitas lahan. Berbagai variasi yang ada pada agroforestri akan dapat memperbaiki sifat fisika tanah terutama nisbah dispersi dan stabilitas agregat tanah, sifat fisika ini akan membantu dalam menahan tekanan atau gaya dari butiran air hujan yang jatuh. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan lahan sistem agroforestri terhadap nilai nisbah dispersi dan stabilitas agregat tanah di lahan miring. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pengambilan sampel dilakukan secara diagonal. Ada 3 sistem agroforestri (agroforestri berbasis cengkeh, agroforestri berbasis kopi dan agroforestri berbasis durian) yang dikaji dengan 3 ulangan dengan posisi di hulu, tengah dan hilir. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2020 di Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara. Ada dua parameter utama yang diuji yaitu nisbah dispersi dan stabilitas agregat tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai nilai nisbah dipersi tanah ditunjukkan oleh agroforestri berbasis kopi sebesar 79,85% dan yang tertinggi berada pada agroforestri berbasis cengkeh sebesar 91,56%, nilai-nilai tersebut tergolong ke dalam kelas sangat terdispersi. Berbeda halnya dengan stabilitas agregat tanah, rata-rata nilai stabilitas agregat tanah yang tertinggi ditunjukkan pada agroforestri berbasis kopi sebesar 109 dan yang terendah ada pada agroforestri berbasis cengkeh sebesar 60. Nilai stabilitas agregat tanah jika diinterpretasikan agroforestri berbasis kopi termasuk ke dalam kelas sangat mantap dan agroforestri berbasis cengkeh termasuk kelas agak mantap. Agroforestri berbasis kopi sangat baik diplikasikan di lahan miring agar erosi tanah dan produktivitas lahan dapat dipertahankan.References
Asman, Tombe AM, dan Manohara D. 1997. Peluang produk cengkeh sebagai pestisida nabati. Monograf tanaman cengkeh. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor.
Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. Lembaga Sumberdaya Informasi – Institut Pertanian Bogor. IPB Press. Bogor.
Bonfim, J.A., S.N. Matsumoto, J.M. Lima, F. R. C.F. César, and M.A.F. Santos. 2010. Arbuscular mycorrhizal fungi and physiological aspects of coffee conducted in agroflorestal system and at full sun. Bragantia, Campinas 69(1) : 201-206.
Chenu, C; Le Bissonnais, Y dan D.Arrouays. 2000. Organic matter influence on clay wettability and aggregat stability. Soil Sci. Am. J. 64:1479-1486.
Edwards, C.A. (Ed.) (1998). Large-scale effect of earthworms on soil organic matter and nutrient dynamics. In:, Earthworm Ecology. Ste Lucie Press, Columbus, pp. 103–122.
Evizal, R., Tohari, I.D. Prijambada, dan J. Widada. 2012a. Peranan pohon pelindung dalam menentukan produktivitas kopi. Jurnal Agrotropika, 17 (1) : 19-23.
Fatonah, S. 2014. Potensi Alelopati Ekstrak Daun Pueraria javanica Benth. terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Anakan Gulma Asystasia gangetica (L.) T. Anderson. Jurnal. Universitas Riau. Pekan Baru. Faqihhudin. 2014. Penggunaan Herbisida IPA- Glifosat terhadap pertumbuhan, Hasil dan Residu pada Jagung. Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 17. No. 1. Bogor. Jawa Barat.
Helfrich, M., Ludwig, B., Buurman, P. dan H. Flessa. 2006. Effect of land use on the composition of soil organic matter in density and aggregate fractions as revealed by solid-state 13C NMR spectroscopy. Geoderma 136:331-341.
Kemper, E. W., and R. C. Rosenau. 1986. Aggregate Stability and Size Distrution. p. 425-461. In A. Klute (Ed.) Method of Soil Analyisis Part 1.2nd ed. ASA. Madison. Wisconsin.
Morgan, R.C.P. 1979. Soil Erosion. Longman, London and NewYork.
Nursa’ban, Muhammad. 2006. Pengendalian Erosi Tanah sebagai Upaya Melestarikan Kemampuan Fungsi Lingkungan. Geomedia. Vol 4 (2) : 93-115.
Priyono et al., (2019). Identifikasi Sifat, Ciri, dan Jenis Tanah Utama di Pulau Lombok. Jurnal Sains Teknologi dan Lingkungan, 6(6) : 19-24.
Rini Wudianto. 1989. Mencegah Erosi. Penebar Swadaya. Jakarta
Russel, E.W. 1971. Soil Conditions and Plant Growth. 10th Ed. Longmans, London. p. 479-513.
Salam, A.K. 2012. Ilmu Tanah Fundamental. Global Madani Press, Bandar Lampung. 362 hlm.
Setiawati, W., Rini M., Neni G. dan Tati R. 2008. Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati. Bandung : Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
Sitanala Arsyad. 1989. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor.
Soewardi, Muhommad Arya. 2019. Pengaruh Olah Tanah dan Pemupukan Nitrogen Jangka Panjang terhadap Distribusi Mikroagregat Pada Pertanaman Jagung (Zea mays L.) di Lahan Politeknik Negeri Lampung. Skripsi. Universitas Lampung. 49 hlm.
Suryana. 2010. Metode Penelitian. Universitas Pendidikan Indonesia. Jakarta.
Talahatu et al. 2015. Pemanfaatan Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) Sebagai Herbisida Alami Terhadap Pertumbuhan Gulma Rumput Teki (Cyperus Rotundus L.). Biopendix, 160-170.
Utami, M.S. 2011. Korelasi Arsitektur Pohon Model Rauh dari Rasamala (Altingia excelsa Noronha.) dan Model Arsitektur Roux dari Jenis Kopi (Coffea arabica L.) terhadap Konservasi Tanah dan Air di Area PHBM, RPH Gambung, KPH Bandung Selatan. Tesis. Institut Pertanian Bogor. 79 hlm.
Zhang Jinbo, Song Changchun dan Yang Wenyan. 2006. Land Use Effects on the Distribution of Labile Organic Carbon Fractions through Soil Profiles. SSSAJ. Vol. 70 No. 2, p. 660- 66.
Zulhaedar, Fitria, dan Nazam, Moh. 2016. Karakteristik Lahan dan Potensi Pengembangan Ubi Kayu di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 9 (7) : 508-516.