Efek Kandungan Bahan Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai pada Kondisi Stres Air
Penulis
Salma Ranesa , R Sri Tejowulan , PadusungDOI:
10.29303/jsqm.v3i1.184Diterbitkan:
2024-06-21Terbitan:
Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Soil Quality and ManagementKata Kunci:
Bahan Organik, Pupuk Kandang, Cabai, Stres AirArticles
##submission.downloads##
Cara Mengutip
Abstrak
Abstrak: Pertanian lahan kering sering menghadapi kendala terutama masalah kurangnya ketersediaan air. Hal tersebut dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan, menurunnya produksi, kegagalan panen, hingga kematian bagi tanaman. Salah satu strategi dalam meningkatkan ketersediaan air di dalam tanah yaitu dengan cara menambahkan bahan organik ke dalam tanah. Keberadaan bahan organik di dalam tanah dapat memperbaiki kemampuan tanah dalam menyimpan air, sehingga dapat mendukung produktivitas tanaman. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan dosis bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai pada kondisi stres air, mengetahui dosis kandungan bahan organik yang memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik, dan mengetahui hubungan regresi korelasi antara C-organik, N-tersedia, dan P-tersedia tanah dengan hasil tanaman cabai. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental, dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 8 perlakuan sebagai berikut: P0= 6 kg tanah, P1= 6 kg tanah + 1% pupuk kandang sapi (60 gr), P2= 6 kg tanah + 2% pupuk kandang sapi (120 gr), P3= 6 kg tanah + 3% pupuk kandang sapi (180 gr), P4= 6 kg tanah + 4% pupuk kandang sapi (240 gr), P5= 6 kg tanah + 5% pupuk kandang sapi (300 gr), P6= 6 kg tanah + 6% pupuk kandang sapi (360 gr), P7= 6 kg tanah + 7% pupuk kandang sapi (420 gr). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan pupuk kandang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai pada kondisi stres air. Penambahan pupuk kandang sapi sebanyak 4% menghasilkan kondisi ketersediaan air dan unsur hara yang optimal, memicu pertumbuhan dan hasil tanaman cabai terbaik. Hasil regresi korelasi antara C-organik, N-tersedia, dan P-tersedia dengan hasil tanaman cabai memberikan pengaruh sebesar 21%-89% dan keeratan hubungan 0,46-0,95.Referensi
Anggraini, Novita., Faridah, Eny., Dan Indrioko, Sapto. 2015. Pengaruh Cekaman Kekeringan Terhadap Perilaku Fisiologi Dan Pertumbuhan Bibit Black Locust (Robinia Pseudoacacia). Jurnal Ilmu Kehutanan. Vol. 9 No. 1 Hal : 41-46.
BAPPEDA NTB (2003). Rencana Strategis Pengembangan Wilayah Lahan Kering Provinsi NTB. Bappeda Provinsi NTB
Bauer, A. and A.L. Black. 1992. Organic carbon effects on available water capacity of three textural groups. Soil Sci. Soc. Amer. J. 56 : 248-254.
Buckman, H.O. and N.C. Brady. 1971. The Nature and Properties of Soil. 7th ed. The Mac Millan Co., Collier Mac Millan Ltd., London
Erwin, S., Fauzi and Razauli. 2015 ‘Karakteristik Sifat Kimia Sub Grup Tanah Ultisol di Beberapa Wilayah Sumatera Utara’, Jurnal Agroteknologi, 4(11), p. 572.
Fox, R. H., Myers, R.J.K. and Vallis, I. 2000. The nitrogen mineralisation rate of legume residues in soil as influenced by their polyphenol, lignin, and nitrogen contents. Plant and Soil 129, 251-259.
Handayanto, E. 1999. Komponen biologi tanah sebagai bioindikator kesehatan dan produktivitas tanah. Universitas Brawijaya. Malang..
Jumin, H.B. 2002. Agroekologi. Raja Grafindo. Jakarta.
Kurnia, E. Dkk. (2000). Potensi dan Pengelolaan Lahan Kering Dataran Tinggi. Adimihardja, A. Dkk. (Eds). Sumberdaya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agaroklimat. Departemen Pertanian. Halaman : 227-245.
Mapegau. 2010. Pengaruh Pemupukan N dan P terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis. JurnalPenelitian Universitas Jambi. 12 (2) : 33-36
Maya, W. A. 2005. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk Hijau Calopogonium mucunoides Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merill) Panen Muda Yang budidayakan Secara Organik. Skripsi. Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bul. Agron.(33)(2) 8-15.
Punomo J, Mulyadi, Amin I, dan Suhardjo H, 2000. Pengaruh Berbagai Bahan Hijau Tanaman Kacang-kacangan terhadap Tanah dan Agroklimat. Jurnal Tanah dan Agroklimat (8); 61-65
Purwanto dan Purnamawati, H. 2007. Budidaya Delapan Jenis Tanaman Pangan Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.
Reinjtjes, C., Havercort, B., Waters-Beyer, A. 2015. Pertanian Masa Depan (Y. Sukoco, Penerjemah). Yokyakarta: Penerbit Kanisius.
Saidy, A.R.S. 2018. Bahan Organik Tanah: Klasifikasi, Fungsi dan Metode Studi. Lambung Mangkurat University Press.
Sopandie, D. 2014. Fisiologi Adaptasi Tanaman terhadap Cekaman Abiotik pada Agroekosistem Tropika. Ed ke-1. Bogor: IPB Press.
Subowo G .2010. Strategi efisiensi penggunaan bahan organik untuk kesuburan dan produktivitas tanah melalui pemberdayaan sumberdaya hayati tanah , Jurnal Sumberdaya Lahan, 4(1), pp. 13–25.
Sutanto, R. 2002 . Penerapan Pertanian Organik. Permasyarakatan dan Pengembangannya. Yogyakarta: Kanisius
Sutedjo. 2004. Intensifikasi Lahan Kering dengan Pola Usaha Tani Konservasi. Makalah Seminar Regional. Unisri Surakarta.
Tisdale, S.L., W.L. Nelson, and J.D. Beaton. 1985. Soil Fertility and Fertilizer. MacMillan Publ. Co. Inc., New York. 754 pp.
Utami, S., Marbun, R. P. and Suryawaty. 2019. Pertumbuhan dan Hasil Bawang Sabrang (Eleutherine americana Merr.) Akibat Aplikasi Pupuk Kandang Ayam dan KCl.Agrium, 22(1), pp. 1–4
Widowati, H. 2013. Analisis kadar Hara Pupuk Organik Dari Kotoran Hewan Sapi. Jurnal Geografi, 9(1), pp. 1–10.
Widowati, L.R., Sri Widati, dan D. Setyorini. 2004. Karakterisasi Pupuk Organik dan Pupuk Hayati yang Efektif untuk Budidaya Sayuran Organik. Balai Penelitian Tanah, TA 2004.